Minggu, 15 April 2012

Sinopsis cerita Berbincang di Antara Para Pelangi

Kebebasan adalah sebuah arti kehidupan yang tidak semua orang bisa dapatkan. Sekeras apapun manusia mencoba, manusia tidak akan pernah bisa merasa kebebasan. Kuzan adalah orang yang memiliki arti kebebasan sendiri. Sayang baginya, banyak orang yang menentang arti kebebasan menurut dia. Orang-orang menilai dia sebagai orang yang radikal dan cenderung vandal. Kebebasan menurutnya adalah bisa melakukan apapun yang dia mau. Seperti seorang bajak laut, dia bisa mengarungi semua lautan tanpa ada siapapun yang menghalangi dan bebas melakukan apapun yang dia mau karena tidak ada siapapun yang peduli. Dia beranggapan, kalau seseorang bisa melakukan apapun yang dia mau, maka seseorang dapat hidup tanpa meninggalkan penyesalan.

Kehidupan Kuzan berubah saat dia menemukan empat foto yang dia temukan di studio foto miliknya. Foto-foto itu menggambarkan empat wanita yang memiliki empat kepribadian, latar belakang, masalah hidup, dan tentunya, empat arti kebebasan yang berbeda. Keputusannya mengajak empat wanita yang ada di foto itu untuk tinggal satu rumah dengannya membantu dia menemukan 'jalan kebebasan'.

Pengalaman dan cerita baru dia temukan saat menjalani hidup bersama Auryn (si cewek preman), Tashigi (si cewek populer), Isadora (si cewek drama), dan Asha (si siswi dermawan). Kuzan belajar untuk menjadi orang yang memiliki simpati dan empati. Bersama Paman Thomas, pengurus rumahnya, dia membantu Auryn, Tashigi, Isadora, dan Asha untuk menemukan 'jalan hidup' mereka.

Keempat wanita yang tinggal di rumahnya adalah wanita-wanita yang 'terbuang'. 'Terbuang' dalam arti kata, selama ini mereka hidup tanpa memiliki orang yang mereka cintai dan bisa mereka berikan kasih sayang. Selama ini mereka beranggapan bahwa apa yang mereka lakukan adalah tanggung jawab, mereka harus melakukannya. Sejak tinggal bersama Kuzan, mereka belajar untuk melakukan sesuatu berdasarkan 'cinta' dan keikhlasan.

Kehidupan di rumah Kuzan ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Satu per satu masalah dari masing-masing penghuni rumah bermunculan. Masalah yang selama ini selalu mereka pendam dan hadapi sendiri, sekarang dihadapi bersama-sama layaknya sebuah keluarga. Masalah yang membawa semua penghuni rumah mengerti dan memahami masa lalu masing-masing. Dibalik sifat mereka yang tidak bersimpati dan berempati, ternyata mereka menyimpan rasa peduli yang sangat besar.

Cerita ini menceritakan tentang romantisme kehidupan yang dilakukan oleh semua penghuni rumah. Pembelajaran dan pengalaman yang mereka dapat saat membantu penghuni rumah lain menyelesaikan masalahnya, serta bagaimana mereka yang terbiasa hidup dan menanggung beban sendiri mulai menemukan teman, keluarga yang peduli akan mereka. Dengan dikomandani Kuzan, mereka yang awalnya hanya sekedar 'menumpang', akhirnya bisa menjadi sebuah keluarga.

Di saat semua penghuni rumah mulai menganggap yang lain sebagai keluarga, mereka harus menerima pukulan telak saat Kuzan memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk selama-lamanya. Di saat Paman Thomas dan keempat wanita tersebut sudah menemukan 'jalan kehidupan' mereka, hanya Kuzan yang belum menemukan 'jalan kehidupannya'. Masalahnya adalah Kuzan bersikeras untuk menemukan 'jalan kehidupan'nya sendiri, tanpa bantuan orang lain. Sifatnya yang keras kepala dan cenderung egois akhirnya memberikan kesedihan mendalam kepada penghuni rumah yang lain. Dengan alasan 'untuk kebaikan mereka', dia mengucapkan 'selamat tinggal' dengan cara yang 'jahat'.

Apa sebenarnya yang dicari oleh Kuzan? Kenapa dia mengajak keempat wanita di foto untuk tinggal bersamanya? Apa yang sebenarnya dia rencanakan dengan Paman Thomas? Masa lalu apa yang  disembunyikan olehnya? Cerita 'Berbincang di Antara Pelangi' akan menjelaskan kepada kita mengenai romantisme kehidupan yang di jalani oleh semua penghuni rumah. Layaknya fenomena alam sebuah pelangi, romantisme kehidupan memberikan kebahagiaan dan kesedihan yang samar, bias, dan tidak berujung. Ungkapan bahwa pelangi akan selalu muncul setelah hujan dan badai, diterapkan ke dalam kehidupan nyata. Pelangi, dengan berbagai macam warna dan keindahannya, menampakan diri tanpa ada yang tahu di mana ujungnya. Sementara semua yang menyaksikan berusaha mencari dan memprediksi di mana pelangi itu bermuara, selama pelangi bisa memberikan keindahan dan kebahagiaan bagi siapa saja yang melihatnya,  pelangi bisa menghilang dengan sendirinya. Namun, penampakannya yang sementara tidak akan mudah dilupakan begitu saja bagi siapa saja yang menangkap dan mengerti keindahannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar