Minggu, 13 Mei 2012

75 greatest guitarist ever


I personally pick Syn as the greatest guitarist ever. So what the hell is  yours. This is mine afterall…
 
  1. Synyster Gates (Avenged Sevenfold) – Afterlife
  2. Steve Vai – Tender Surrender
  3. Jimi Hendrix – Voodoo Chile
  4. BB King – The Thrill is Gone
  5. Les Paul – Vaya Con Dios
  6. Jeff Beck – Cause We’ve Ended As Lovers
  7. Nuno Bettencourt (Extreme) – More Than Words
  8. Mike Bloomfield – One Goodman
  9. Joe Satriani – Always with me always with you
  10. Dick Dale – Mr. Eliminator
  11. Eric Johnson – Cliffs of Dover
  12. Eric Clapton – When My Guitar Gently Weeps
  13. John Petrucci – Damage Control
  14. Paul Gilbert (Mr. Big) – To Be With You
  15. David Gilmour (Pink Floyd) – Time
  16. Michael Angelo Batio –Full Force
  17. Yngwie Malmsteen – Black Star
  18. Andres Segovia - Leyenda
  19. Django Reinhardt – Djangology
  20. Robert Johnson – Me And The Devils Blues
  21. Tom Morello (Rage Against The Machine) – Bulls on Parade
  22. Peter Green – Jumping At The Shadows
  23. Buddy guy – First Time I Met The Blues
  24. Joe Walsh (The Eagles) – Hotel California
  25. Slash (Guns And Roses) – Sweet Child O’ mine
  26. Trey Anastasio (Phish) - Stash
  27. Eddie Van Halen (Van Halen) – Hot For Teacher
  28. Kirk Hemmet (Metallica) – Fade To Black
  29. Stevie Ray Voughn – Pride and Joy
  30. Roger McGuinn (The Byrds) – Mr. Tambourine Man
  31. Ace Frehley (Kiss) – Shock Me
  32. Tony Iommi (Black Sabbath) – Children of The Sea
  33. Dave Murray (Iron Maiden) – She’s A Roller
  34. Chuck Berry – Johnny B Goode
  35. Buckethead – Whitewash
  36. Dimebag Darrel (Pantera) – Floods
  37. Steve Howe (Yes) – Starship Troopers
  38. Pat Metheny - Pilgrimage
  39. Jason Becker  – Speed Metal Symphony
  40. Kai Hansen (Helloween) – Walls Of Jericho
  41. Joe Perry (Aerosmith) – Walk This Way
  42. Pete Townsend (The Who) – Won’t Get Fooled Again
  43. Brian May (Quenn) – Brighton Rock
  44. Angus Young (AC/DC) – You shook All Night Long
  45. Lenny Kravitz – Rock n’ Roll Is Dead
  46. Duane Allman (The Allman Brothers) – Blue Sky
  47. Jerry Cantrell (Alice in Chains) – Man In The Box
  48. Steve Cropper – Last Night
  49. James Burton – Blue Suede Shoes
  50. Jimmy Page (Led Zeppelin) – Stairway to heaven
  51. Ritchie Blackmore (Deep Purple) – Highway Star
  52. Johnny Greenwood (Radiohead) – Paranoid Android
  53. Glen Buxton (Alice Cooper) – I’m Eighteen
  54. Alexi Laiho (Children of Bodom) – Hatebreeder
  55. Bily Corgan (Smashing Pumpkins) – Geek USA
  56. Allen Collins – Free Bird
  57. Ian Scott (Anthrax) – Bigger Than The Devil
  58. Uli John Roth (Scorpions) – Under A Dark Sky
  59. Carlos Santana – Europa
  60. K.K. Downing (Judas Priest) – Beyond The Realms Of Death
  61. Ted Nugent – Stranglehold
  62. Jeff Hanneman (Slayer) – Twisted Genius
  63. Marty Friedman (Megadeth) – Dragon’s Kiss
  64. Robby Krieger (The Doors) – Light My fire
  65. Ron Asheton (The Stooges) – Raw Power
  66. Randy Rhoads (Ozzy Osbourne) – Mr. Crowley
  67. Eddie Clarke (Motorhead) – Easy Livin’
  68. Mike McGready (Pearl Jam) – Alive
  69. Michael Amott (Arch Enemy) – Bury Me An Angel
  70. Mick Mars (Motley Crue) – Home Sweet Home
  71. George Harrison (The Beatle/Solo) – Cloud Nine
  72. Dez Dickerson (Prince) – Little Red Corvette
  73. Jack White (The White Stripes) – Jack The Ripper
  74. Dave Navarro (Jane’s Addiction) – Three Days
  75. Daron Makalena (System Of A Down) – B.Y.O.B 

Kamis, 03 Mei 2012

Avenged Sevenfold Batal Konser Di Jakarta, 1 Mei 2012





AAARRRRGGGGHHHHHHHH .................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Sebelumnya, saya sudah berusaha sedemikian rupa untuk seobjektif mungkin menulis post ini. Tapi susahnya minta ampun. Jadi, yaa maaf-maaf aja kalau berat sebelah.

Avenged Sevenfold Live Concert In Jakarta yang seharusnya diadain di Pantai Carnaval, Jakarta, 1 Mei 2012 batal. GATOT alias Gagal Total! Berantakan! Hancur lebur! Semuanya dah pokoknya yang sejenis...

Kondisinya simpang siur, informasinya ga transparan, gara-gara ditanganin sama 'sosok' yang AMATIR, ABAL-ABAL, dan PENGECUT ...!!!!!

Konser dibatalkan beberapa jam sebelum digelar. Siapa yang ga stress? Orang udah ngantri berjam-jam, banyak juga yang dateng dari luar kota, luar pulau segala, dan bela-belain nginep bawa atribut aneh-aneh, eeeehhh.., nihil!

Sebenarnya saya sudah merasa ada beberapa keganjilan jauh hari sebelumnya.


1. Adv dan promosinya kog gag se 'wah' dua konser mereka sebelumnya. (ini ga ada hubungannya sama batalnya konser sih. Tapi tetep saja hal itu membuat feeling saya ga enak).


2. Waktu berangkat ke Ancol, sama sekali ga ada umbul-umbul seperti baliho, spanduk, banner, dan sejenisnya, seperti pada umumnya konser-konser internasional.


3. Umbul-umbul bahkan tetap tidak ada sampai saya tiba di tempat parkir.


4. Jarak panggung sama tempat parkir perasaan dekat banget dah. Bahkan dari tempat parkir aja kelihatan panggungnya. Mendingan nonton gratisan di parkiran kali yaa. (maklumlah, baru pertama kali nonton konser di pantai karnaval. Jadi, saya masih awam sama sikon lapangnya).


5. Suasana di sana (pantai karnaval) bener-bener gag nunjukin tanda-tanda kalau bakal digelar konser. Panggung masih kosong melompong, ticket box cuma satu, ga ada panitia di sekitar, pagar pembatas cuma setinggi dada (itu termasuk pagar yang ada di depan panggung), ga ada stand-stand yang nyediain merchandise, dikit banget orang bule lalu lalang, yaaa pokoknya beda banget sama kondisi dua konser mereka sebelumnya. Bahkan, sampai di venue masih tidak ada banner, baliho, spanduk, dkk. Ada paling spanduk yang dibawa sama fans dari daerah yang tulisannya 'Sevenfoldism Purwakarta', 'The Fallen Bogor', dan kota-kota lain di sekitarnya.


6. Feeling saya yang udah ga enak dari awal akhirnya terbukti, polisi akhirnya mengumumkan konser dibatalkan.
But you know why it hurts? Announcement is told by the police, THE GODDAMN PROMOTER IS NOWHERE. Their whereabout is unknown. What a CHICKEN they ARE!
Polisinya sih bilang kalau pihak promotor lagi diinterogasi. Tapi yang diinterogasi kan cuma 4 orang, emangnya bisnis EO ditanganin sama 4 orang doank? Kontan, kami semua yang ada di tempat waktu itu bingung dan entah harus nanya ke mana, yang jelas semuanya serba ga jelas saat itu.

Dari ulasan di atas udah kelihatan betapa subjektifnya saya. Tapi yaa mau gimana lagi. Susah untuk berpikir objektif saat kita sudah merasa SANGAT didzalami dan diperlakukan seperti SAMPAH oleh orang-orang SAMPAH. Objektif bukan berarti membenarkan yang salah atau menyalahkan yang benar, kan?..

Namun demikian, saya tetap berusaha mencoba menilainya dari empat sudut pandang. Sebelumnya, saya tidak ingin berkata sesuatu yang tidak saya lihat langsung atau tidak ada referensinya, jadi intuisi saya beralasan. Biar ga menjurus menuduh jadinya...

Sudut pandang pertama, manajemen Avenged Sevenfold dan artist Avenged Sevenfold:

Berikut ini adalah pernyataan yang saya kutip dari situs avengedsevenfold.com yang notabene website resmi dari pihak Avenged Sevenfold.



Over the years, Jakarta, with its many loyal A7X fans, has become one of our favorite cities to visit. And so it is with the deepest regret that we announce tonight's (May 1) concert in Jakarta, Indonesia has been cancelled.
Upon arriving at the venue in the morning and consulting with local production staff it was determined that the stage at Carnaval Beach was not safe and would endanger the band and the thousands of fans who had purchased tickets. Although the building of a stage is the responsibility of the promoter, not the band, our production crew made every effort to work with local staff to find a way to overcome concerns and put on a safe event. Unfortunately the safety concerns were too great and made it impossible for us to perform.
You may read reports from others that the show was cancelled because the band was worried about its security. Do not believe it. There is only one reason the show was cancelled: the stage had numerous defects and was not safe and our fans, as well as the band and crew, could have been hurt.
Words cannot adequately express how disappointed we are at missing the opportunity to play in Jakarta.
**UPDATE**

We have been advised by the promoter that full refunds will be issue to ticketholders at the Twin Plaza Hotel Ballroom on May 5 between the hours of 10:00 A.M. and 3:00 P.M.


Kurang lebih kalau pakai google translate jadinya gini artinya:

"Beberapa tahun ini, Jakarta, dengan banyaknya fans-fans setia A7X, sudah menjadi salah satu tempat favorit untuk kami (A7X) kunjungi. Dan dengan sangat menyesal kami mengumumkan bahwa konser tanggal 1 May di Jakarta, Indonesia dibatalkan.

Saat pagi hari tiba di venue (tempat konser) dan berkonsultasi dengan staf lokal, panggung di pantai karnaval diyakini tidak aman dan bisa membahayakan band dan ribuan fans yang sudah membeli tiket. Walaupun urusan panggung adalah tanggung jawab promotor, bukan band, kru (A7X) ikut membantu, mengusahakan, dan bekerja sama dengan staf lokal untuk mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan agar konser bisa berjalan dengan aman. Namun sayang, masalah keamanannya terlalu besar dan menjadi tidak mungkin bagi kami untuk tampil.

Kalian mungkin membaca beberapa laporan dari pihak lain bahwa acara batal dikarenakan band khawatir tentang keamanan band. Jangan percaya itu. Hanya ada satu alasan kenapa acara dibatalkan: panggung memiliki banyak cacat dan tidak aman dan fans, begitupun band dan kru, bisa terluka karenanya.

Kata-kata tidak bisa menggambarkan dengan jelas betapa kecewanya kami karena melewatkan kesempatan untuk tampil di Jakarta."

_________________________


Saya mulai dari pernyataan mereka dulu.

Saya setuju 100% kalau panggung cacat dan tidak layak digunakan untuk konser band internasional seperti Avenged Sevenfold. Entah apa yang menjadi standar keamanan dari pihak Avenged Sevenfold, atau persyaratan apa yang mungkin tidak dilaksanakan dengan baik oleh pihak promotor sehingga Avenged Sevenfold menilai panggung tidak layak, tapi saya pribadi menilai panggung sangat tidak layak. Saya juga menyaksikan dua konser Avenged Sevenfold sebelumnya di Jakarta dan kualitas panggung di dua konser mereka sebelumnya di Senayan dengan panggung di Pantai Karnaval sangat JAAAAUUUHHHHH ke awang-awang.


1. Biasanya ada dua monitor besar yang digunakan untuk proyektor di dua sisi panggung, tapi saya tidak melihat satupun. Entah sudah dilepas karena batal tampil atau memang tidak ada.


2. Festival penonton cuma dibatasi oleh pagar setinggi dada orang dewasa. Siapapun bisa loncat lewat situ buat merangsek masuk ke depan. Syukur-syukur kalau ada bodyguard yang menjaga untuk menghalangi penonton yang memaksa ke depan. Sekalipun ada, yang ada nanti malah rusuh waktu konser.


3. Jujur saja, Panggungnya standar acara-acara pensi anak SMA atau mungkin layak dipakainya sama Inb*x atau D*ahs**t. Gosh, ini tuh band internasional loh!


4. Seperti yang sudah saya bilang, jarak tempat parkir ke panggung itu dekat banget. Selain itu cuma dibatasin sama pagar-pagar doank. Panggungnya terlalu terbuka kalau kata saya. Udah mah becek pula, ga ada ojek, please deh promotor!


5. Masalah lightning, background, beserta attribute2 panggung lainnya yang tidak dipasang, yaah mungkin karena sudah dipastikan batal tampil jadi ngapain juga dipasang.

Perkara venue atau panggung, saya tidak ingin membandingkannya dengan Linkin Park atau band-band internasional lainnya yang pernah tampil sukses di Pantai Karnaval, secara saya tidak melihat langsung, ini pertama kalinya saya datang ke Pantai Karnaval, saya cuma menilainya berdasarkan pengalaman selama saya nonton konser band internasional sekaligus kalau saya memposisikan diri sebagai performer karena saya juga pernah punya pengalaman manggung di beberapa acara. Saya juga ga mau kalau perkara venue atau panggung yang ga layak, Avenged Sevenfold, kru, dan fans-fans yang ada malah terluka. Dan kondisi di pantai carnaval saat itu, berpotensi sekali untuk melukai orang lain kalau acara dipaksakan tampil.

Beberapa orang yang skeptis mungkin bilang, "Aaahh.., itu mah paling alasan mereka aja. Kalau emang ga mau tampil, bilang aja dari awal. Jadi, ga nyusahin orang-orang yang udah ngantri dan beli tiket."

Terus ngapain mereka dateng ke Jakarta? Mereka sudah datang ke Jakarta dan press conference juga. Bahkan mereka juga sudah sempat melakukan check sound. Dari referensi http://10507276.blog.unikom.ac.id/konser-avenged.4oo , disitu ditulis kalau Syn (gitaris A7X) sudah sempat melakukan check sound. Dari account twitternya, dia nulis  "CheckSound #jakartadreams". Tapi beberapa menit kemudian, berubah jadi "I'm sorry, Jakarta." Kalau emang mereka ga mau tampil, ngapain repot-repot dateng ke Jakarta sampai sempat melakukan check sound segala?

Satu hal mungkin kalau saya dipaksa mencari kesalahan dari pihak manajemen A7X, mereka tidak melakukan pemantauan lapangan jauh-jauh hari. Kenapa baru waktu hari H? Jadi kan kalau memang tempat tidak layak, mereka bisa membatalkannya jauh-jauh hari.
Tapi, saya bantah pernyataan saya itu sendiri. Mereka kan sedang tur. Beberapa hari sebelum tampil di Jakarta, mereka juga tampil di Thailand dan Malaysia. Kalau boleh saya bilang, mereka sudah percaya sepenuhnya pada promotor kalau pihak promotor akan menyediakan tempat konser yang layak. Tapi sayang, kepercayaan itu tidak dilaksanakan dengan baik. Lagian panggung juga kan baru dibangun sehari sebelum hari H. Jadi, gimana mereka bisa melakukan pemantauan lapangan jauh-jauh hari?

Ada satu hal yang lucu menurut saya, yaitu saat mereka (A7X) memutuskan untuk batal tampil, mereka meminta Melanie Subono (ref: http://musik.kapanlagi.com/berita/melanie-subono-benarkan-kepulangan-avenged-sevenfold.html) untuk mencarikan tiket pesawat (entah mereka pulang ke Amerika atau bertolak ke Dubai karena schedule mereka selanjutnya adalah di Dubai). Kenapa saya bilang lucu? Melanie Subono itu kan orang Java, promotor yang menangani dua konser mereka sebelumnya, dan dia tidak ada sangkut pautnya dengan konser Avenged Sevenfold saat itu apalagi sama Showmaxx whatever itu. Tapi kog mau yaa nyariin tiket untuk mereka? Terus promotor yang bertanggung jawabnya ke mana?


Apa Avenged Sevenfold ngira Java dan Showmaxx itu ada di satu naungan? Atau mungkin, pihak Avenged Sevenfoldnya sudah sangat kecewa dengan promotor aslinya jadi mereka minta tolongnya sama promotor lain?


Yang jelas, saya pribadi sangat berterima kasih kepada pihak Java, terutama Melanie Subono, karena setidaknya mereka sudah berusaha menjaga nama baik INDONESIA di mata artis internasional. Kalau saya ingat-ingat, tahun lalu Java pernah mengajak Avenged Sevenfold untuk tampil di Jakarta. Tapi ditolak oleh pihak Avenged Sevenfold, entah apa alasannya, yang jelas saat itu Adrie Subono, selaku pihak Java, sempat marah-marah kepada pihak Avenged Sevenfold karena menolak tawaran dia untuk tampil di Jakarta. Saya sih selaku fans Avenged Sevenfold (entah apa artinya posisi saya di mata mereka) sangat berterima kasih sekali karena Java sudah berbesar hati membantu menjaga nama baik promotor Indonesia di mata artis internasional.

Sudut pandang kedua, fans dan siapa saja yang sudah datang ke Pantai Carnaval untuk menonton Avenged Sevenfold.

Siapa sih yang ga kesal kalau kita sudah mengorbankan banyak hal tapi pengorbanan itu tidak ada harganya? Bayangin saja, banyak yang datang dari luar pulau, Bali, Sumatera, Kalimantan, hanya untuk nonton Avenged Sevenfold. Bahkan harga akomodasi mereka untuk datang ke Pantai Karnaval saja mungkin lebih mahal dari harga tiket nonton. Banyak yang sudah mengantri berjam-jam bahkan sampai menginap di Ancol untuk bisa nonton A7X. Tapi apa? Pengorbanan mereka itu sia-sia.

Saya mungkin tidak pantas menceritakan tentang mereka yang sudah berkorban segala macam seperti menjual ini-itu lah hanya untuk bisa menonton Avenged Sevenfold karena semua itu mereka yang merasakan. Saya tidak ingin berkata "saya mengerti perasaan mereka" karena saya tidak mungkin bisa mengerti betapa besar pengorbanan yang sudah mereka lakukan. Jadi, lebih baik saya cerita tentang pengalaman saya yang tidak seberapa saja.

Saya berangkat dari Bandung jam 2 siang, voucher tiket sudah ditangan jadi saya pikir aman lah, ga seperti dua konser sebelumnya di mana saya harus beli tiket dari calo karena kurang persiapan. Persiapan sudah mantap, saya berangkat dengan tiga teman saya ke Jakarta. Nyanyi-nyanyi ga penting sepanjang perjalanan dan membayangkan wajah Syn, Shadows, Zacky, Johnny, dan Arin Illejay yang sedang manggung, mereka berdiri cuma berjarak beberapa meter saja dari kita. Berangkat secepat kilat dan jam 4 tepat kita sudah sampai di Ancol. Lihat antrian sudah rame, celingak-celinguk nyari di mana ticket box untuk menukar voucher tiket. Tahu-tahunya untuk yang mau menukar voucher dan yang baru mau beli tiket itu disatukan di satu loket, yang berarti semuanya digabung jadi satu antrian. Heuh (-_-"||)

Antrian udah panjang udah kaya ngantri sembako. Udah mah tiket boxnya baru dibuka jam 5. Udah ngantri satu jam, berdiri, panas, pengap, ga gerak-gerak, akhirnya saya mendengar pernyataan 'itu' dideklarasikan. Pernyataan yang benar-benar nyesek di dada sampai sekarang.

"Acara hari ini dibatalkan!"

"It's not a good time to joke around, sir.", ucap saya kepada teman saya yang wajahnya sudah melayu abis karena mendengar pernyataan itu.

Tidak harus menunggu lama, situasi langsung geger. Semua orang yang tadinya sedang ngantri langsung ngerempug di depan mobil polisi tempat si pak polisi ngumumin pembatalan acara. Saya ikut-ikutan saja biar eksis.


Semuanya serba ga jelas, informasi carut marut, jadi wajar kalau kondisi saat itu juga carut marut kaya wajah teman saya yang langsung terduduk lesu di pinggiran trotoar. Dengan berusaha menahan emosi yang udah di ujung tanduk, saya berusaha mendengar pernyataan lebih lanjut dari pihak kepolisian. Ternyata yang tadinya saya kira cuma candaan di waktu yang tidak tepat itu, positif. Acara batal diadakan.

Saya pikir siapapun bisa membayangkan gimana kondisi saat itu. Orang-orang yang jumlahnya segitu banyak, terstimulan oleh emosi secara massal. Alhasil, brak brik bruk sana sini. Hancurlah beberapa stand yang ada di sana.

Satu hal yang membuat saya semakin bangga menjadi salah satu fans Avenged Sevenfold adalah fans-fans lain yang bisa berpikir hebat dan dewasa. Dari referensi artikel di website kapanlagi.com yang berjudul "Jika Bermasalah, Promotor A7X Bisa Dipidanakan" (wajib dan harus), ada pernyataan dari pihak kepolisian, yaitu sebagai berikut,


"Kami sudah himbau kepada mereka supaya tiket bisa dituker. Soalnya memang ada beberapa penonton yang masih penasaran. Sejauh ini penonton memang kooperatif dan tidak ada tindakan yang merugikan."

Tolong garis bawahi kata-kata 'kooperatif' dan 'tidak ada tindakan yang merugikan'.

Meskipun fans-fans di sana sudah mencapai puncak Himalaya emosinya, tapi mereka masih bisa kooperatif. Dan memang begitulah yang terjadi dari pengamatan saya. Benar memang mereka mencaci maki, merusak beberapa fasilitas, tapi menurut keadilan versi saya, itu PANTAS.
Mereka masih bisa kooperatif dengan meminta penjelasan dari polisi secara baik-baik. Tidak ada tindakan yang merugikan, itu pun benar. Yang dirusak itu stand berupa papan, beberapa box beverages, pagar, dan kertas-kertas ga jelas. Mereka sama sekali tidak merusak barang-barang milik 'orang yang tidak bersalah'.


Lagian kalau mau diakumulasikan jumlah kerugian yang ada, yaa elaaaahhhh.., ga sebanding kali sama akumulasi keuntungan yang didapet Ancol karena dapet pengunjung 'gratisan' atau dibandingin sama kerugian yang diterima oleh seluruh fans yang udah dateng. Jadi, saya menilai 'kerusuhan' saat itu masih ada di tahap 'sangat amat teramat wajar banget sekali'. Udah gitu, 'rusuh'nya juga ga lama-lama kog. Mereka akhirnya bubar dengan tertib. Saya aja, keluar dari tempat parkir sampai ke pintu keluar ga butuh 10 menit. Itu menunjukan betapa tertibnya kondisi saat itu meskipun emosi dan darah tinggi ada di setiap kepala orang-orang yang keluar dari tempat parkir Pantai Karnaval.

Saya bangga menjadi salah satu fans A7X. Berkat fans-fans yang dateng saat itu, saya senang bisa berada di komunitas orang-orang yang berpikir hebat dan dewasa.

Saya menilai, tidak ada alasan mengkambinghitamkan fans atas batalnya konser Avenged Sevenfold. Karena fans sudah sangat tertib dan sama sekali tidak menunjukan tanda-tanda 'masalah ada di fans'.

Ada satu hal yang menyakitkan untuk saya. Bagaimana saya menghadapi ocehan dan celotehan teman-teman saya karena pulang dengan hampa, hheu?... Saya cuma bisa bilang kepada mereka,

Sssshhh... Quiet! You might piss somebody off.


Sudut pandang ketiga, dari pihak kepolisian.

Saya sebenarnya benci mengakuinya, hhahahaaa.., soalnya saya punya beberapa pengalaman tidak mengenakan bersama polisi.
Tapi untuk kali ini, saya harus mengakui kalau polisi sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik. Polisi menurunkan cukup personil untuk menangani konser berlevel internasional dan penanganan yang mereka lakukan setelah ataupun sebelum pernyataan 'acara dibatalkan' dimumkan juga sangat baik.
Mereka bahkan berhasil memberi pernyataan dan menjawab pertanyaan dari fans dengan sangat baik sehingga fans tidak bertindak kelewat anarkis. Beberapa kesempatan malah saya melihat polisi ikut foto-foto bersama fans-fans yang kecewa. Kocak daaahh.....
Polisi bertindak cepat dengan langsung memeriksa beberapa orang dari pihak promotor untuk dimintai keterangan. Bahkan polisi juga yang menjelaskan prosedur refund tiket dan menegaskan kalau masih ada fans yang merasa dirugikan, maka pihak promotor bisa dikenakan pidana. Terlepas dari benar atau tidaknya pernyataan tersebut, yang jelas pernyataan tersebut berhasil membuat 'lumayan' tenang fans-fans yang sudah berjubel saat itu.

Jadi, kalau ada pernyataan bahwa konser dibatalkan karena tidak aman, terlalu mengada-ada kalau menurut saya. Karena polisi sudah melakukan tugasnya dengan baik dan keamanan di sana, sekalipun saat itu adalah May Day, sangat terjaga dan kondusif.


Btw, kalau perkaranya May Day mah, pasti sudah diperhitungkan dong. Ngapain juga mereka ngadain konser tanggal 1 May kalau tahu itu adalah hari buruh? Jadi, semua itu pasti sudah diperhitungkan dan kecil kemungkinan kalau hal seperti itu tidak diperhitungkan. Maka, alasan ini pun menjadi kecil kemungkinannya menjadi alasan kenapa konser dibatalkan.


Sudut pandang keempat, dari pihak promotor.

Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan kekesalan saya terhadap pihak yang satu ini. Cacian, makian, hujatan, sumpah serapah sekalipun kayaknya belum cukup untuk menggambarkan kekesalan saya. Satu hal yang mungkin dan bisa paling pantas saya katakan hanya,

"IT'S YOUR FU*KING NIGHTMARE."

Sekeras apapun saya berpikir objektif, saya tidak melihat ada satupun etiket baik dari pihak promotor dalam menangani konser dan masalah yang ada pada saat kejadian.

Pernyataan resmi dari mereka, mereka bilang kalau batalnya konser adalah karena masalah keamanan. Asumsi pun bermunculan di masyarakat. Gara-gara may day lah, atau macet lah, teroris lah, fans yang anarkis lah, bla bla bla...

Berdasarkan konfirmasi lebih lanjut dari pihak promotor, mereka kembali menjelaskan (ref: http://selebriti.kapanlagi.com/hollywood/a/avenged_sevenfold/berita/) kalau keamanan yang mereka maksud adalah keamanan panggung.


So shut the assumptions up!

"Sekarang ini kondisinya sudah approaching. Ini masih dalam proses pemanggilan tapi kami enggak bisa bilang kapan. Untuk memuaskan penggemar, kita akan memanggil kembali."

"Setelah keputusan ini, kami langsung mengurus kepulangan mereka. Kita membawa mereka ke airport membelikan tiket sampai masuk ke imigrasi."

"Kita bukan menghilang tapi kita harus mengatur pengembalian. Di parkir barat PRJ Kemayoran jam 10 pagi sampai selesai. Untuk yang ada di luar kota, kita juga memberikan kemudahan dengan mengirimkan scan pembelian, nomor voucher, nomor pembelian dan nomor rekening. Ini 100 % dikembalikan enggak dipotong."

"Selain itu ada beberapa berita yang menyebut tentang rusuh yang terjadi di lokasi konser. Namun hal itu dibantah oleh promotor dan mereka berterima kasih karena fansAvenged masih bisa menahan diri." 

"Kami menganggap ini perlu untuk menyampaikan ini. Kami minta maaf sebesar-besarnya. Dengan sangat menyesal kami harus memutuskan untuk membatalkan konser. Ini karena standar stage tidak sesuai dengan yang mereka inginkan. Seperti apa dan bagaimana sudah dilihat langsung oleh mereka. Lalu 2 jam sebelum acara, manajernya ngomong kalau stagenya ga aman. Ini karena keamanan panggung yang dianggap akan mencelakai para pemainnya."

"Kita juga dikasih contoh, kalau tahun lalu artis nomor 1, Rihanna di Amerika terjadi kebakaran di stage, akhirnya juga ga jadi. Itu adalah salah satu yang tidak diinginkan. Kita juga sangat dirugikan dengan keputusan ini. Tapi kerugian kami lebih besar lagi kalau acaranya dilanjutkan."



Fiuuhhh.., setelah membaca artikel itu, saya setidaknya bisa sedikit lega.

Tapi saya coba bicara tentang hal-hal yang sudah terjadi, yaitu pada saat kejadian. Jadi, mari kesampingkan dulu pernyataan dari mereka tersebut.

1. Panggung tidak layak mutlak kesalahan promotor within or without excuse. Sebagai seorang EO, mereka pasti paham etika itu.

2. Pembatalan mendadak tanpa ada penjelasan langsung dari pihak promotor saat kejadian, menurut saya adalah tindakan yang sebenarnya masih bisa dihindari. Sebagai fans, saya bilang kalau tindakan itu benar-benar salah. CSR mereka tidak tersampai dengan baik kepada para fans sebagai konsumen yang sudah dirugikan. Kami lebih mengatakan itu adalah tindakan pengecut.

3. Yang mereka bawa itu nama baik Indonesia, promotor, dan fans. Mereka gagal menjaga nama baik itu. Apa kata artis-artis internasional lain kalau mendengar berita ini? Padahal  untuk tahun ini saja, sudah banyak artis-artis internasional yang berencana mengadakan konser di Indonesia. Bisa-bisa batal tuh.

4. Promosi yang mereka lakukan kalau dibandingkan dengan Laruku, Dream Theater, atau bahkan Suju (padahal Showmaxx juga yang ngadain), kalah telak.


5. Jakarta padahal dijadiin kota terakhir untuk tour Avenged Sevenfold di Asia Tenggara. Itu berarti Jakarta punya nilai lebih di mata mereka dibandingin negara-negara Asia Tenggara yang lain. Berdasarkan pengetahuan saya, kalau artis mengadakan tour, kota terakhir itu selalu jadi kota yang spesial. Di konser mereka sebelumnya, mereka bahkan membawakan lagu Almost Easy dari album terbaru mereka saat itu secara live untuk pertama kalinya di Jakarta. Tapi kenapa malah begini hasilnya?


6. Untuk mendatangkan Avenged Sevenfold itu tidak gampang (sebenarnya ga cuma Avenged Sevenfold aja sih). Tapi untuk mendatangkan Avenged Sevenfold juga kan berdasarkan people's vote,  itu membuktikan anemo masyarakat untuk menonton Avenged Sevenfold sangat tinggi. Sayang, kepercayaan yang sudah diberikan oleh fans Avenged Sevenfold dan oleh pihak Avenged Sevenfold sendiri terhadap promotor tidak dijalankan dengan baik oleh promotor.





Saya kehabisan kata-kata. Daripada saya jadi terus berpikiran tertutup dan sebelum menjadi paradigma atau bahkan streotype untuk saya dan orang lain, lebih baik saya sudahi saja.

Kembali ke pernyataan-pernyataan dari pihak Showmaxx mengenai klarifikasi kejadian, yaah kita biarkan waktu yang menjawabnya. Setidaknya, saya bisa mulai menilai ada etiket baik dari pihak promotor berdasarkan pernyataan-pernyataan itu. Masalahnya adalah bagaimana mereka merealisasikan ucapan mereka itu.


Kalau sekarang, katanya refund tiket bisa dilakukan melalui email, dan saya sudah mengirim email perihal refund tiket saya. Saya tunggu saja benar atau tidaknya pernyataan mereka. Nanti kalau waktu sudah menjawab, baru deh saya ngoceh lagi menanggapi pernyataan mereka itu...







Seize the day
Or die regretting the time you lost.








Berikut ini foto-foto yang saya dapat dari lapangan:




Kondisi sebelum pengumuman konser dibatalkan.
Para fans mengantri tiket di depan ticket box secara teratur.


Bendera-bendera yang diikatkan di pohon dibawa sendiri oleh para fans.


Kondisi antrian yang masih tetap tertib beberapa menit sebelum
pengumuman konser dibatalkan.


Kondisi mulai kacau saat konser diumumkan batal diadakan. Fans berusaha
memaksa masuk ke depan panggung dan meminta polisi
untuk memberi kejelasan.




Beberapa polisi terlihat dikepung oleh fans yang jumlahnya ribuan.


Beberapa fans akhirnya berhasil memaksa masuk ke depan panggung meskipun
panggung tampak kosong dan konser dibatalkan.


Salah satu kondisi stand yang dirusak oleh fans yang kesal.


Attribut Avenged Sevenfold yang dikenakan oleh fans. Mereka akhirnya
harus pulang tanpa sempat menonton aksi panggung idola mereka.


Beberapa media infotainment segera berdatangan saat mendengar
konser Avenged Sevenfold dibatalkan. Terlihat fans-fans yang masih bertahan
di Pantai Karnaval meskipun pengumuman mengenai pembatalan konser sudah dinyatakan
beberapa jam yang lalu. Terlihat mereka sedang diwawancara oleh
sejumlah reporter mengenai pendapat mereka tentang keputusan batalnya konser.


Dua orang fans terduduk lesu di area parkir Pantai Karnaval, 1 Mei 2012.